Thursday 26 November 2015

MALULAH UNTUK TERUS MEMINTA-MINTA

MALULAH UNTUK TERUS MEMINTA-MINTA Suatu petang kakak saya yg menziarahi anak saya yang menderita bone cancer dan saya pula rosak buah pinggang memeluk anak lelaki saya dalam tangisan lalu menyebut,"Mintalah doa,moga disembuhkan."Saya bingkas bangun meninggalkannya dalam esakan.Saya teringat kisah nabi Ayub yg diuji berbagai perkara termasuk penyakitnya yg ada riwayat mengatakan hingga 18 tahun.Pada suatu hari Siti Rahmah,isteri nabi Ayub berkata kepada Nabi Ayyub: “Engkau adalah seorang Nabi yang mulia terhadap Tuhanmu, seandainya engkau berdoa kepada Allah swt supaya Dia (Allah) menyembuhkanmu?” Kata Nabi Ayyub: “Sesungguhnya saya merasa malu kepada Allah swt, untuk meminta kepadaNya sebab waktu cubaanNya belumlah memadai dibandingkan masa senangku.” Mari kita merenung sedikit iktibar dari kata-kata nabi Ayub ini,yg merasa malu meminta Allah mengangkat ujian kesusahannya kerana masa senang yg telah diberi lebih lama dari itu.Lihatlah pada diri kita,sedikit diuji dg sakit,bertali arus berdoa minta disembuhkan,sekali diuji kepayahan,meronta bagai pelanduk terkena jerat minta dilepaskan,berendam air mata melahirkan kesedihan. Hakikatnya jika Allah beri ujian,tentu Allah ada tujuan,ada masa,ada tahap kepayahannya,bukanlah semudah diberi ujian,kita berdoa,terus baik,Maka tujuan Allah beri ujian tidak tercapai.Kena sakit,berdoa,terus baik.Hakikatnya ujian Allah menguji keimanan, kesabaran,rasa bersyukur.Maka bila diuji dg kepayahan seperti penyakit,ambil iktibar dulu utk membina kesabaran,keimanan,rasa bersyukur atas nikmat sebelum ini dan redo,itulah yg lebih baik dari segera memohon disembuhkan kerana inilah tujuan Allah menguji kita.😣abdghaniharon😕 Seperkara lagi,bila Allah memberi ujian,sebaiknya kita tidak mengajar Allah atau menentukan bagaimana Allah kena buat untuk kita dlm berdoa.Bila diuji dg sakit,sebaiknya kita tidak meminta disembuhkan,seperti contoh nabi Ayob merayu kpd Allah. "Dan Nabi Ayub, telah berdoa merayu kepada Tuhannya dengan berkata: “Sesungguhnya aku ditimpa penyakit, sedang Engkaulah sahaja yang lebih mengasihani daripada segala (yang lain) yang mengasihani”.Nabi Ayob tidak mohon kesembuhan,tidak minta supaya Allah buat buat itu ini kpdnya tetapi Nabi Ayob hanya memuji Allah dengan sifat kasih sayangNya.Janganlah tentukan apa yg Allah kena buat untuk kita dlm berdoa tetapi,sebutlah dg sifat Allah yg menjurus kpd permintaan kita.Bila meminta rezeki mohonlah dg sifat pemberi rezeki,bila dizalimi,mohonlah dg sifat yang maha Adil,bila mohon keselamatan,mohonlah dg sifat maha Melindungi.Bukankah itu lebih beradab dalam meminta pertolongan.😅abdghaniharon😅 Iktibar lain dari peristiwa nabi Ayob ini ialah betapa kita kena bersyukur atas nikmat terdahulu yg Allah beri sebelum terus meminta-minta.Jika nabi Ayob merasa malu dg Allah untuk terus meminta,kita sepatutnya juga kena merasa malu untuk terus meminta terutama kpd perkara kenikmatan hidup.Bila diberi pekerjaan,posting ke tempat yg jauh,bersyukurlah dapat kerja,Allah dah tentukan rezeki kita disitu,redolah dan sesuaikanlah diri.Janganlah meronta,kerabat tangga kementerian sana sini nak bertukar balik ke pejabat depan rumah.Terima hakikat,ini ketentuan Allah.Mohonlah Allah beri kekuatan,mudahkan,mungkin setahun dua,Allah akan ubah.Istiqamahlah dulu pada apa yg Allah tentukan.Berapa ramai yg tak dapat kerja walau ada degree.Malulah kpd Allah untuk terus tidak berpuashati dg takdirNya. Kita dok minta umur panjang,tak rasa malukah kpd Allah dg umur yg telah dilalui ini, banyak mana kebajikan telah dibuat.Kita selalu minta tambah rezeki,tidak malukah berapa banyak yg Allah telah beri,ratus ribu,mungkin juta,berapa banyak yg jadi kebajikan,jadi sedekah jariah berbanding yg jadi najis yg keluar dari perut.Kita selalu minta sihat berpanjangan,tak terasa malukah, Allah telah beri sihat begitu lama,tetapi ibadat sebanyak mana,kita selalu minta kejayaan,entah berapa banyak kejayaan yg Allah beri,tetapi berapa banyak pula persiapan untuk berjaya diakhirat yg kita buat. Mintalah keteguhan iman,ketakwaan,ditambah ilmu dan kekuatan untuk beribadat berterusan tanpa rasa malu,melebihi permintaan untuk hidup.Saya nak mengajak anda merenung apa yg saya titipkan ini ditahap sedikit lebih tinggi dari platform biasa,nak ajak anda mengangkat sedikit darjat keimanan untuk menjadi insan yg merasa malu dg tuhannya,dg apa yg dianugerahkanNya,lalu kita menjadi hamba yg bersyukur dan sangat bersyukur.Tidak sia-sialah Allah menceritakan kisah nabi Ayob,melainkan untuk menjadi teladan kpd mereka yg mahu berfikir.abdghaniharon

No comments:

Post a Comment